Adila Megasih



Sabtu, 26 Januari 2013

Lelly & Yulia Part 3

          Pasti teman-teman dirumah sudah tidak sabar ingin menunggu kelanjutannya. Tanpa lama-lama, ini dia kelanjutannya  :
          Lelly dan Yulia segera berlari pulang kerumah. Untunglah rumah mereka tak terlalu jauh. Rumah mereka juga saling berhadapan.
          Setelah mengganti pakaian, mereka masing-masing meminta izin pada Bunda mereka untuk pergi bermain. Bunda mereka langsung mengizinkan. Segera saja, mereka berdua menaiki sepeda sendiri-sendiri menuju sawah tempat pemulung itu lewat.
          Setelah sampai di pinggir sawah....
          "Ya ampun, kita sudah ketinggalan cukup jauh" Kata Lelly.
          "Sawah ini masih penuh lumpur. Untung, aku bawa sepatu boots" Kata Yulia sambil mengambil sepatu boots miliknya di keranjang sepedanya.
          "Yah, aku tak membawa sepatu  boots. Kalau begitu, aku akan pulang dulu untuk mengambil sepatu boots dan segera kembali ke sini. Kau bawa handpone, kan? Kita saling menghubungi!" Kata Lelly. Lelly pun menaiki sepedanya dan kembali ke rumah.
          "Sekarang aku sendirian. Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Yulia pada dirinya sendiri.
          Yulia pun memutuskan untuk berjalan sendiri ke sawah. Untunglah, ada jejak kaki pemulung tadi segera saja, Yulia mengikuti jejak kaki tersebut.
          Setelah cukup lama, akhirnya Yulia melihat ada gubuk kecil di tengah sawah. Gubuk itu terbuat dari tumpukan-tumpukan kardus bekas. Terlihat, seorang anak yang sebaya dengan Yulia sedang memegangi perutnya yang kelaparan.
          "Hai, siapa namamu?" Tanya Yulia dengan ramah.
          "Namaku Vina" Jawab anak itu yang sebenarnya adalah Vina.
          "Apa kau kelaparan?" Tanya Yulia. Vina mengangguk perlahan.
          "Ini, ada sedikit makanan untukmu" Kata Yulia sambil memberikan tiga buah kue rasa strawberry yang ia simpan di dalam saku.
          "Tapi, ini terlalu banyak" Ucap Vina.
          "Tak apa. Berikan yang dua untuk Ayah dan Ibumu" Jawab Yulia.
          "Terima kasih banyak. Siapa namamu?" Tanya Vina.
          "Yulia" Jawab Yulia singkat.
          "Kalau begitu, terima kasih Yulia. Tunggu sebentar, ya" Kata Vina. Kemudian, Vina masuk ke gubuk kecilnya.
          "Bu, Vina dapat kue dari Yulia" Kata Vina pada Ibunya.
          "Wah, bernarkah? Syukurlah! Sekarang, dimana Yulia?" Tanya Ibu Vina. Vina segera mengajak Ibunya menemui Yulia.
          "Yulia, terima kasih ya" Kata Ibu Vina senang.
          "Sama-sama" Jawab Yulia. Tiba-tiba, handpone Yulia berbunyi tanda ada pesan masuk. Karena miskin, Ibu Vina dan Vina hanya bisa kagum dengan alat yang disebut handpone.
          Pesan dari Lelly :
          Yulia, kamu dimana? Aku sudah pakai sepatu boots nih
          Yulia pun membalas :
          Ikuti jejak sepatu boots milikku
          Lelly membalas lagi :
          Ok!
          "Teman saya akan datang. Saya hanya mencari buku saya yang hilang" Kata Yulia.
          "Apakah sampulnya berwarna biru?" Tanya Ibu Vina. Yulia mengangguk. Ibu Vina masuk ke dalam gubuk.
          "Apakah ini buku yang kamu cari?" Tanya Ibu Vina sambil memberikan buku milik Yulia.
          "Wah, benar! Terima kasih!" Ucap Yulia senang. Vina terlihat sedih karena buku cerita yang ditemukan Ayahnya kini harus dikembalikan pada yang memiliki.
          "Nggak apa-apa ya, Vina" Kata Vina. Yulia sedih melihat Vina. Tiba-tiba, Lelly datang.
          "Kau sudah menemukan bukumu?" Tanya Lelly.
          "Seperti yang kau lihat, aku sudah menemukan bukuku!" Jawab Yulia senang.
          "Kalau begitu, kami pulang dulu ya" Yulia pamit pulang.
          Yulia dan Lelly pulang dengan berjalan satu-persatu. Karena, jalan sawah sangatlah kecil. Yulia di depan, sementara Lelly di belakang.
          "Sebenarnya ada apa sih?" Tanya Lelly penasaran.
          "Udah, jalan aja. Nanti aku ceritakan di rumahku. Mau, kan?" Ajak Yulia.
          "Mau, dong" Jawab Lelly sambil berjalan dengan berhati-hati.
          Sesampainya di pinggir sawah, Yulia dan Lelly membungkus sepatu boots mereka yang penuh lumpur dengan plastik yang sudah mereka bawa. Kemudian, plastik itu mereka letakkan di keranjang sepeda. Lalu, dimana buku Yulia diletakkan? Tentu saja dikeranjang! Kan, sepatu boots Yulia sudah dibungkus plastik :-)
          Setelah sampai dirumah masing-masing, mereka segera memasukkan sepeda ke garasi dan mencuci sepatu boots yang kemudian di jemur di halaman belakang.
          Lelly sudah selesai mencuci sepatu boots miliknya. Setelah berpamitan lagi, Lelly segera pergi menuju rumah Yulia. Di rumahnya, Yulia segera menceritakan apa yang terjadi.
          "Kasihan sekali Vina" Kata Lelly.
          "Aku juga berpikiran sama sepertimu" Kata Yulia.
          Yulia dan Lelly pun memutuskan untuk memberikan buku cerita pada Vina. Mereka berdua pun sepakat, akan patungan uang dengan adil untuk membeli buku.
          Di gubuk Vina....
          "Vina, Vina!" Panggil Yulia dan Lelly. Seorang pria keluar dari gubuk.
          "Oh, kalian. Kalian sedang mencari Vina ya? Untuk Yulia, Om minta maaf ya sudah mengambil buku ceritamu" Kata Ayah Vina.
          "Ya, nggak apa-apa kok. Mana Vina?" Tanya Yulia. Vina pun keluar dari gubuk, sementara Ayahnya kembali masuk.
          "Ada apa?" Tanya Vina. Dengan bersama-sama, Yulia dan Lelly memberikan buku cerita yang sama seperti buku Yulia. Sudah dibungkus kotak berwarna kuning bergambar Angry Birds dengan pita pink.
          "Terima kasih. Oh iya, apa aku boleh membukanya?" Tanya Vina.
          "He..he..he..he, sebaiknya jika kami sudah pergi" Jawab Lelly.
          Kemudian, Lelly dan Yulia pamit pulang. Mereka berdua pun pergi ke rumah Lelly. Yulia berniat membantu Lelly mengembalikan berbagai benda yang belum Lelly kembalikan.
          "Terima kasih sudah mau membantuku" Ucap Lelly senang. Lelly segera menuliskan daftar untuk benda yang akan dikembalikan.
          Keesokan harinya....
          "Terima kasih sudah mengembalikan gantungan kunci kesayanganku" Kata Wanda.
          "Terima kasih sudah mengembalikan komik milikku" Kata Selly.
          Teman-teman sekelas sangat menyukai Lelly yang sekarang. Sekarang Lelly baik, pintar, ramah dan cerdas.
          Sepulang sekolah, Lelly dan Yulia berniat untuk pergi lagi ke gubuk Vina. Mereka tak sabar, menunggu jawaban dari Vina.
          Sesampainya di depan gubuk Vina, tak bisa disebut gubuk lagi. Hanya bisa disebut pembakaran kardus bekas.
          "Semuanya hangus. Ada apa, ini?" Tanya Yulia sambil menitikkan air mata.
          "Hei, ada sepucuk surat disana!" Seru Lelly sambil menunjuk ke arah yang dimaksud. Yulia dan Lelly pun membaca bersama-sama.
         
          Untuk temanku, Yulia dan Lelly
          Terima kasih sudah memberikan buku cerita ini. Aku tahu, ini buku baru. Bukunya masih wangi dan sampulnya masih ada.
          Malam itu, seseorang membakar gubuk keluargaku. Kami pun berniat pindah. Kami tak tahu akan pergi kemana. Namun, kami akan pergi dimana tidak ada orang yang jahat.
          Salam, Vina

          Yulia dan Lelly menangis. Mereka tak percaya Vina sudah pergi. Mereka benar-benar sedih. Namun, mereka berjanji. Mereka akan terus mengingat Vina
                               TAMAT

1 komentar: