Upin dan Ipin adalah sebuah film animasi anak-anak yang dirilis pada 14 September 2007 di Malaysia dan disiarkan di TV9. Film ini diproduksi oleh Les' Copaque. Awalnya film ini bertujuan untuk mendidik anak-anak agar lebih menghayati bulan Ramadan. Kini, Upin & Ipin sudah memiliki tiga musim tayang. Di Indonesia, Upin & Ipin hadir di MNCTV. Di Turki, Upin & Ipin disiarkan di Hilal TV. Film ini berdurasi 5-7 menit setiap episodenya. Kartun ini tayang setiap hari di TV9 pukul 16.30 dan di MNCTV tayang setiap hari pukul 16.30 WIB.
Pada awalnya Upin & Ipin termasuk sebagai gagasan dari film Geng : Pengembaraan Bermula, Upin & Ipin dibuat oleh Mohd. Nizam Abdul Razak, Mohd. Safwan Abdul Karim, dan Usamah Zaid, para pemilik Les' Copaque. Ketiganya merupakan bekas mahasiswa dari Multimedia University
Malaysia yang awalnya bekerja sebagai pekerja di sebuah organisasi
animasi sebelum akhirnya bertemu dengan bekas pedagang minyak dan gas, Haji Burhanuddin Radzi dan istrinya bernama H. Ainon Ariff pada tahun 2005, lalu membuka organisasi Les' Copaque.
Awalnya, Upin & Ipin ditayangkan khusus untuk menyambut
Ramadan pada tahun 2007 untuk mendidik anak-anak mengenai arti dan
kepentingan dari bulan suci Ramadan. Kata Safwan, "Kami memulai seri
animasi empat menit ini untuk menguji penerimaan pasar lokal serta
mengukur bagaimana reaksi pada kemampuan penceritaan kami." Sambutan meriah terhadap kartun pendek ini mendorong Les' Copaque agar
menerbitkan satu musim lagi menyambut bulan Ramadan yang seterusnya.
Nizam percaya bahwa aspek kebudayaan Malaysia yang berlatarkan
sebagai sebuah kampung yang sederhana pasti dapat menarik minat pasar
internasional. Seperti pada kartun animasi Doraemon asal Jepang yang laris di seluruh dunia meskipun berlatarkan budaya setempat dan bukannya budaya internasional. Dan lagi, reputasi Les' Copaque sebagai organisasi terkenal mulai dibentuk oleh popularitas Upin & Ipin bukan saja di Malaysia, malah di beberapa negara lain yang meng-import kartun ini khususnya Indonesia.
Proses animasi Upin & Ipin (dan juga film Geng) menggunakan perangkat lunak CGI Autodesk Maya. Di sebuah sidang media perangkat lunak animasi pada tahun 2009, Ketua Perancang Les' Copaque, Fuad Md. Din
memberitahukan, "Salah satu tujuan kami memilih kartun ini adalah
karena proses pembuatannya cukup mudah. Lagipula kami sudah
berpengalaman dalam membuatnya sebelum ini."
Pada tahun 2009, Nizam, Safwan, dan Anas meninggalkan Les' Copaque untuk mendirikan sebuah studio animasi terbaru, yaitu Animonsta Studios, namun seri animasi Upin & Ipin masih tetap diteruskan di bawah pimpinan Haji Burhanuddin sebagai direktur.
Upin dan Ipin merupakan sepasang kakak-beradik kembar berusia belia
yang tinggal bersama Kak Ros dan Mak Uda (biasa dipanggil Opah) di
Kampung Durian Runtuh setelah kematian kedua orangtua mereka sewaktu
masih bayi. Upin dan Ipin bersekolah di Tadika Mesra yang terletak dalam
kawasan kampung, di mana mereka berteman dengan banyak teman yang
bermacam-macam tingkah lakunya, seperti Mei Mei yang imut dan
berkepribadian cerdas, Jarjit Singh yang gemar membuat humor dan membuat
pantun, Ehsan yang suka menyendiri, cerewet dan suka makan, Fizi
(sepupu Ehsan) yang penuh keyakinan diri tetapi suka mengejek orang
lain, dan Mail yang berkemampuan untuk berjualan, suka melamun dan
mengantuk karena ia berjualan ayam semalam dan pandai berhitung.
Kampung Durian Runtuh dipimpin oleh Isnin bin Khamis yang lebih dikenal bernama Tok Dalang karena merupakan ahli wayang kulit. Tok Dalang memiliki sebuah pohon rambutan untuk tujuan komersial dan memelihara ayam
jantan yang bernama Rembo. Penduduk lain yang dikenal ialah Muthu,
pedagang makanan yang tinggal bersama anaknya Rajoo dan sapi
peliharaannya yang bernama Sapy. Saleh, seorang transgender yang senang
berkata kasar. Dan Ah Tong, pengirim tanaman yang pandai berbicara.
Kampung Durian Runtuh juga didatangi oleh seorang gadis bernama Susanti
yang merupakan pindahan dari Jakarta, Indonesia.
Bulan Disember 2009, Buku Komik Upin & Ipin diterbitkan sebulan sekali untuk pasar Malaysia, terbitan penerbit Nyla Sdn Bhd. Isi halaman buku komik ini terdiri dari komik berasal dari tayangan kartun Upin & Ipin dan film Geng : Pengembaraan Bermula, profil pengisi suara dan kru di balik kartun Upin & Ipin, halaman pembelajaran dan aktivitas, dan sebagainya.
Selain DVD, merek Upin & Ipin juga terjual dalam bentuk cenderamata, termasuk pakaian, perlengkapan sekolah, sampul angpao, gantungan kunci dan juga gambar seprai. Sayangnya, barang-barang Upin & Ipin tidak terlepas dari gejala pelanggaran hak cipta dan barang tiruan tetapi karena adanya penegak Kementerian Perdagangan Dalam Negeri Dan Urusan Penjualan Malaysia untuk memantau dan mengurangi kegiatan haram tersebut..
Kartun Upin & Ipin berpengaruh di negeri Nusantara,
khususnya di Malaysia dan Indonesia. Musim pertamanya yang
diperkenalkan kepada khalayak umum sewaktu musim Ramadan 2007 bukan saja
disambut hangat oleh penonton, bahkan juga memberikan penghargaan
pertamanya sebagai "Animasi Terbaik" di Festival Film Internasional
Kuala Lumpur yang ditargetkan pada tahun yang sama.
Ketika musim keduanya disiarkan pada musim Ramadan 2008, dilaporkan
sejumlah 1.5 juta penonton menonton kartun animasi ini di TV9, menjadikannya seri kartun kedua penonton terbanyak di dunia pertelevisian Malaysia setelah Doraemon (1.6 juta orang), tetapi di atas kartun Spongebob Squarepants (800,000 orang). Kelarisan kartun Upin & Ipin juga dipercayai menjadi penyebab kepada kejayaan film animasi CGI pertama Malaysia, Geng: Pengembaraan Bermula
(2009) yang juga diterbitkan oleh Les' Copaque dan menampilkan karakter
Upin dan Ipin, yang mencapai pendapatan kotor yang cemerlang yaitu RM
6.31 juta selama tujuh minggu di bioskop, menjadikannya film yang paling
spektakuler dalam sejarah perfilman Malaysia.
Ketika musim ketiga disiarkan pada musim libur sekolah akhir tahun 2009, pihak TV9 melaporkan bahawa kartun Upin & Ipin
mencatat 1.6 juta penonton, menjadikannya rancangan kedua penonton
terbanyak di saluran tersebut, mengalahkan tak lain tak bukan adlaah
film Geng yang menikmati tayangan perdana di stasiun televisi dengan 2.45 juta penonton (TVR 12.8).
Indonesia menjadi pasaran ekspor utama untuk seri kartun Upin & Ipin. Pada tahun 2009, pihak TPI selaku penyiarnya di republik melaporkan TVR sebanyak 10.5 persen.
Penggarapan Upin & Ipin di Indonesia ditandai oleh puji-pujian dari
kritikus di Indonesia, misalnya Fadil Abidin untuk analisis akhbar yang
mengulas bahwa kartun ini mengandung pendidikan serta unsur Islam,
seperti menghormati sesama kawan yang berbeda kaum dan agama sehingga
watak-wataknya bukan saja terdiri dari orang Melayu, Cina dan Tamil,
bahkan juga orang Indonesia.
Bahkan untuk sambutan perayaan Hindu Nyepi di Bali pada Maret 2010, tersiar kabar tentang gambar patung ogoh-ogoh yang dilaporkan amat menyerupai Upin & Ipin. Pembuatan ogoh-ogoh berupa Upin dan Ipin ini dilaporkan menelan biaya 4 juta rupiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar